Sabtu, 14 Mei 2011

Anak Pintar

Beberapa hari yang lalu, ketika malam tiba "tit..tit..tit.." HP blackbary saya alias HP jadul saya berbunyi dan ternyata ada sebuah sms dari salah satu teman saya waktu kuliah dulu (hehe dulu...maklum sekarang udah lulus).
Ternyata dan ternyata teman saya ini meminta bantuan kepada saya untuk mendampingin beberapa murid SMA untuk belajar bahasa pemrograman pascal yang mana mereka disiapkan untuk mengikuti olympiade. Sesaat saya termenung, aduh pascal ya, agak lupa lagi nih, udah zaman mana itu, tapi dengan percaya diri saya mengiyakan saja karena yah saya juga harus menjaga image saya dong, masa sih lulusan ilkom gak bisa bahasa pascal, sangat memalukan sekali. Akhirnya malam itu juga saya mempersiapkan diri dan mencari beberapa referensi seperti ebook, buku, modul-modul dan sebagainya untuk mendampingi anak-anak besok sore.
Pagi-pagi sekali saya berangkat dari rumah (Sumedang) menuju Bandun, yang mana sebelumnya saya harus ke ComLabs ITB untuk melakukan rutinitas saya bekerja di sana, hmmm sebenarnya masih magangi sih, parttime gitu. Sambil menunggu sore saya kembali mencoba beberapa referensi yang saya bawa. Tak terasa waktupun berlalu dan jam dinding kantor menunjukkan pukul 14.00, setelah sholat dzuhur akhirnya saya izin pulang duluan.
Lokasi sekolahnya ternyata di daerah sekitar buah batu Bandung, dan ternyata itu adalah salah satu sekolah ternama di Bandung, wah jadi dag dig dug juga nih. Kami janjian di depan Griya Buah batu, dan ternyata dari sana tidak jauh lokasinya, sekitar daerah jalan Slontongan gitu kalau tidak salah. 
Setelah masuk ke dalam sekolah, kami menemui salah satu guru TIK sekolah tersebut, dan ternyata anak-anaknya belum pada datang dan akhirnya kamipun menunggu di ruang tamu. Setelah beberapa saat kemudian akhirnya yang di tunggu-tunggupun tiba, dan ternyata saya mulai nerveus, pengen buang air segala lah dan sebagainya, biasa kalo orang lagi gugup serba terasa jadinya.
Saya bingung mau ngapain, mau ngajarin materi pascal, kayaknya gak tepat deh, orang lombanya juga besok, akhirnya kita membahas latihan so'al tahun lalu saja jadinya. Nah sambil ngobrol-ngobrol, saya sangat terkejut, salah satu anak SMA kelas XI yang menjadi peserta olympiade, dia memang sungguh mengejutkan, namanya "Dimas" kalau tidak salah, menurut nya dia gak biasa dengan bahasa Pascal ini, malahan baru belajar, dan baru beli buku, tapi yang membuat saya kagum, dia sudah seperti seorang programmer professional. Dia memang belum terbiasa dengan bahasa pascal, tapi dia sudah terbiasa dengan pemrogramman HTML, PHP, Java script, AJAX, terbiasa dengan Linux, malahan sudah beberapa kali membobol beberapa situs, wah keren (dalam hati saya) kok anak SMA udah sehebat itu yah, katanya pertama belajar pemrogramman dia di ajarin membuat virus oleh Bapaknya, hingga akhirnya sampai sekarang mainannya adalah komputer, logikanyapun jalan, cerdas juga nih anak, beberapa soal yang menurut saya sekalipun susah, tapi dia dengan cepat dapat memecahkannya, loh kok jadi saya yang diajarin ma dia, hehhe sumpah gile nih anak keren deh.
Sambil ngobrol-ngobrol kita bercerita banyak, dan saya masih manyun, loh kok bisa yah, ada gitu anak yang secerdas ini, logicnya jalan, kayaknya dia memang sudah terbiasa dengan komputer dan pemrogramman, jarang sekali saya menemui anakn seperti ini, seperti beberapa sekolah yang pernah saya temui, siswanya tidak seperti ini, dan ketika kami berbincang ternyata mereka selama ini gak ada yang ngajarin, gak ada yang mendampingi, guru stempat hanya meminta mereka mengikuti olympiade terus memberikan beberapa bahan dan mereka mempelajarinya sendiri, dan kami adalah pembimbing pertama mereka, dan ini sudah memasuki tingkat kota yang nantinya akan memasuki tingkat provinsi.
Tidak hayanya sampai di sana kekaguman saya, ketika kita selesai belajar dan waktu magrib sudah tiba, ketika saya hendak ke masjid sekolah untuk menunaikan kewajiban saya sebagai umat muslim, di sana saya bertemu lagi dengan "Dimas", dia menjadi imam dan saya mengikuti untuk berjamaah, subhanallah, melafalkan ayat-ayat suci Al-Qurannya begitu khuyuk dan merdu untuk di dengar, subhanallah Dimas memang anak pintar, anak emas, sampai pulang ke kostan saya masih tidak percaya, kok ada yah anak seperti dia. Semoga perjuanganmu besok berhasil nak, semoga kau lulus ke babak selanjutnya, amieenn...
m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news